Senin, 07 September 2020

PERNIKAHAN AGUNG

Tidak ada komentar

 


PERSETUBUHAN itu ibarat sangkar emas. Yang diluar ingin masuk, yang didalam ingin keluar. Itulah PEPERANGAN sepasang kelamin dan itu hanyalah kegiatan hawa nafsu tetapi, disahkan oleh agama. Disebabkan karena persetubuhan itu adalah sebuah simbolis yang menyimpan makna rahasia hakikat hubungan antara Allah dan Muhammad

Dalam legenda agama diceritakan bahwa pada mulanya Dia menciptakan adam, lalu diciptakanNya juga hawa. Anehnya, hawa diciptakan justru dari diri adam itu sendiri bukan berasal dari sesuatu yang diluarnya. Sebagaimana konon, dunia ini diciptakan juga berasal dari tuhan itu sendiri atau semesta dunia adalah pengejawantahan manifestasi ilahi

Dengan demikian adam pun diciptakan dengan posisi berdiri tegak lurus dan ini tidak berlaku pada mahluk lainnya, itu berarti adam dan hawa dijadikan sebagai simbol. Coba perhatikan saja bentuk kemaluan adam, bukankah berbentuk ALIF atau angka satu, tegak lurus.. Dan, kemaluan hawa berbentuk angka NOL simbol kekosongan yang bersipat mungkin. bisa ada, bisa tiada

Bisa menjadi ada atau menjadi tiada, itu bergantung apakah angka satu itu berdiri dibelakangnya ataukah tidak.. Itulah sebabnya dikatakan, sesungguhnya segala sesuatu yang ada ini bisa menjadi ada dan tiadanya adalah tergantung pada kehendak-Nya..! Jadi, dengan demikian pernikahan antar sepasang kelamin menjadi jelas itu hanyalah sebuah bentuk simbolisasi

Atas kebenaran yang menunjukan bahwa, adam yang sebagai simbol ALIF ke Esaan ilahiah. dan hawa sebagai simbol NOL kekosongan. Sehingga Bola dunia semesta haruslah disatukan kembali sebagaimana hawa yang adalah berasal dari adam, kalau Bahasa Arabnya "Garwo, sigaring nyowo". Begitu pun semesta raya yang juga adalah berasal dari-Nya. Haruslah dinyatakan sebagai bagian dari keutuhan-Nya, ini menjadi semacam perjalanan kembali. innalillahi wa innaillaihi rojiun

Sehingga sang penyeru berpesan, "Datangilah undangan pernikahan..!” Nikah dalam bahasa indonesia berarti kawin atau bersenggama, bersetubuh, bahasa Arabnya manunggaling. Pernikahan dalam pengertian antar sepasang kelamin yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat hanyalah sebuah pernikahan biasa yang bersipat ritual, bisa dilakukan dan dihadiri oleh siapa saja

Adapun, pernikahan itu dalam pengertian persenggamaan adalah antara Allah dengan Muhammad, inilah yang dikatakan pernikahan agung. Jadi, undangan pernikahan ini maknanya ialah menghadiri wejangan ilmu asal usul diri untuk menuju pencapaian puncak kesempurnaan makrifat, manunggaling kawulo gusti. Pesan-Nya, “ jika kamu telah akil balig dan mampu, menikahlah..!”

Jadi kelompok yang menganggap kebenaran agama hanyalah apa yang tersurat bukan apa yang tersirat disebalik ungkapannya. Maka memahami pesan kalimat diatas yaitu siapa yang sudah memasuki masa usia dewasa secara biologis dan ia mampu memenuhi baik nafkah lahir maupun nafkah batin. Dengan pengertian apa saja yang menyangkut kebutuhan hidup termasuk didalamnya, dapatlah dikatakan ia telah memenuhi syarat untuk memasuki pernikahan

Sebab, kewajiban suami adalah disamping mampu membahagiakan keluarga bagi kehidupan dunia, ia juga berkewajiban menyelamatkan keluarganya untuk bisa berbahagia pada kehidupan akherat yaitu, kembali kepada-Nya. PertanyaanNya, dapatkah seseorang yang belum mencapai “Pernikahan agung“ disebut sebagai orang yang telah memenuhi syarat bagi sebuah pernikahan, sakral..?

Jadilah pria sejati dan, lalu rayakanlah pernikahan agung..!!!. tetapi ingat, pernikahan dibatasi hanya boleh dengan empat istri. artinya, pernikahan agung hanya akan terwujud hanya jika dirayakan dengan yang awal dan yang akhir, yang lahir dan yang batin..!. Yaitu, siapa yang senantiasa berada pada wilayah ini akan hidup didalam keheNINGan...

Tidak ada komentar :

Posting Komentar